Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW

oleh Muhammad Husain Haekal

 [ Index | Bag. 1 | Bag. 2 | Bag. 3 | Bag. 4 | Bag. 5 | Bag. 6 ]

		               PRAKATA                      (2/6)
 	DASAR-DASAR YANG SEDERHANA DALAM KEDUA AGAMA
 	Kemudian kita melihat kedua  agama  ini  mempunyai  konsepsi
	tentang hidup dan akhlak yang dapat dikatakan sama. Keduanya
	memandang manusia dan awal  mula  penjadiannya  sama:  Allah
	menciptakan  Adam  dan  Hawa  dan keduanya ditempatkan dalam
	surga, kemudian diwahyukan jangan mereka mendengarkan godaan
	setan.  Tetapi mereka makan juga (buah) dari pohon itu, maka
	merekapun keluar dari  surga.  Setan  yang  tak  mau  tunduk
	kepada  Adam,  adalah  musuh mereka - sebagaimana diwahyukan
	Allah kepada  Muhammad  -  dan  yang  tidak  mau  menyucikan
	kalimat  Allah, menurut kitab-kitab SUCI kaum Nasrani. Setan
	memperdayakan Hawa dan membujuknya.  Lalu  Hawapun  membujuk
	Adam  dan  keduanya  sama-sama  makan  dari Pohon Abadi itu.
	Karena itu, maka tampaklah  aurat  mereka.  Merekapun  minta
	ampun  kepada  Tuhan  dan  Tuhan mengirimkan mereka ke bumi,
	yang  akan  jadi  saling  bermusuhan  di   antara   sebagian
	keturunan mereka, dan yang akan diperdayakan setan, sehingga
	akan ada golongan yang sesat dan ada pula yang akan  melawan
	kehancuran itu.
 
	Untuk memperkuat perjuangan manusia melawan godaan dosa itu,
	Tuhan telah mengutus Nuh, Ibrahim, Musa, Isa  dan  nabi-nabi
	yang lain, dan kepada setiap rasul itu disertakan pula kitab
	(wahyu) menurut bahasa masyarakat lingkungan guna memperkuat
	apa  yang  datang  dari  Tuhan dan memberi penerangan kepada
	mereka. Sebagaimana juga di pihak  setan  ada  barisan  yang
	membela  nafsu  kejahatan,  juga  para  malaikat  memuja dan
	menguduskan kesucian Tuhan. Masing-masing mereka itu  saling
	berselisih   menghadapi  hidup  dan  alam  ini  sampai  Hari
	Kebangkitan, tatkala setiap jiwa kelak akan memperoleh hasil
	sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan takkan ada seorang
	teman akrabpun yang sudi menanyakan teman lainnya.

	PERBEDAAN TAUHID DAN TRINITAS
 
	Akan kita lihat dalam Qur'an yang telah menyebutkan Isa  dan
	Mariam  dengan  penghormatan serta penghargaan yang demikian
	rupa dari Tuhan sehingga kitapun karenanya turut  bersimpati
	pula,  terbawa  oleh  rasa  persaudaraan.  Tetapi  apa  yang
	menyebabkan kita lalu bertanya?: Kalau begitu,  kenapa  kaum
	Muslimin  dan  Kristen  selama berabad-abad terus bermusuhan
	dan berperang? Jawaban  atas  pertanyaan  ini  ialah,  bahwa
	antara   ajaran-ajaran   Islam   dan  Kristen  itu  terdapat
	perbedaan asasi yang menjadi suatu  sebab  perdebatan  hebat
	semasa  Nabi, sekalipun perdebatan demikian itu tidak sampai
	melampaui batas permusuhan dan kebencian. Kaum Kristen tidak
	mengakui  kenabian  Muhammad  seperti  Islam  yang  mengakui
	kenabian Isa; Kristen berlandaskan  Trinitas,  sedang  Islam
	samasekali  menolak,  selain Tauhid. Kaum Kristen menuhankan
	Isa, dan berpegang pada argumentasi ketuhanannya  itu  bahwa
	dia   sudah   berbicara   sejak   di   dalam   buaian  serta
	memperlihatkan mujizat-mujizat yang tak dapat dilakukan oleh
	yang  lain;  suatu hal yang sebenarnya hanya dapat dilakukan
	oleh Tuhan.

	KAUM NASRANI MENGAJAK NABI BERDEBAT
 
	Pada masa permulaan  Islam  mereka  mendebat  kaum  Muslimin
	tentang   itu  dengan  menggunakan  Quran,  dengan  berkata:
	Bukankah Quran yang diturunkan kepada Muhammad itu  mengakui
	pendapat  kami  ketika  berkata:  "Dan tatkala para malaikat
	berkata: 'Aduhai Mariam, Tuhan menyampaikan  berita  gembira
	kepadamu  dengan  Firman  Tuhan:  namanya  Isa al Masih anak
	Mariam,  orang  terpandang  di  dunia  dan  di  akhirat  dan
	termasuk  orang yang dekat (kepada Tuhan). Ia akan berbicara
	dengan orang semasa ia anak-anak dan sesudah dewasa  dan  ia
	tergolong  orang yang baik-baik.' Kata (Mariam)-nya: 'Tuhan,
	dari mana saya akan mendapatkan anak, padahal tak ada  orang
	yang  menyentuhku.'  Ia  (Tuhan)  berkata: 'Begitulah, Tuhan
	mencipta menurut kehendakNya. Jika ia memutuskan sesuatu, Ia
	hanya  berkata: Jadilah, maka iapun jadi. Dan ia mengajarkan
	Kitab kepadanya, hikmah kebijaksanaan, Taurat dan Injil. Dan
	ia  diutus  menjadi  Rasul bagi Keluarga Israil: 'Aku datang
	kepadamu membawa sebuah Bukti dari Tuhanmu. Kuciptakan  dari
	tanah  liat  bentuk serupa burung. Kutiup ia lalu ia menjadi
	seekor burung dengan ijin Allah, dan aku dapat  menyembuhkan
	orang  buta  dan  berpenyakit kusta serta menghidupkan orang
	mati dengan ijin Allah. Akupun dapat memberitahukan kepadamu
	apa  yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dalam rumahmu.
	Itulah  suatu  bukti  bagimu  bila  kamu  orang-orang   yang
	beriman." (QS, 3:45-49)
 
	Jadi  Qur'an  menegaskan,  bahwa ia menghidupkan orang mati,
	menyembuhkan orang buta asal  dari  kelahiran,  menyembuhkan
	kusta,  dan  dari  segumpal tanah dijadikannya seekor burung
	dan dapat membuat ramalan dan  semua  ini  adalah  merupakan
	sifat-sifat  Ilahiah.  Inilah  pandangan  kaum  Nasrani masa
	Nabi,  yang   dijadikan   mereka   bahan   argumentasi   dan
	mengajaknya  berdebat dengan pendirian, bahwa Isa juga Tuhan
	di samping Allah. Dan ada lagi segolongan  mereka  itu  yang
	berpendirian menuhankan Mariam karena Allah telah menurunkan
	SabdaNya kepadanya. Pendirian  kaum  Nasrani  yang  demikian
	pada  masa  itu  menganggap  Mariam  satu  dari  tiga  dalam
	Trinitas Bapa, Anak dan Ruh Kudus. Mereka yang  berpendirian
	dengan  menuhankan  Isa  dan ibunya itu hanya merupakan satu
	sekte  dari   sekian   banyak   sekte-sekte   Nasrani   yang
	bermacam-macam dan terpencar-pencar itu.
 
	Orang-orang  Nasrani  seluruh  jazirah Arab dengan alirannya
	yang bermacam-macam itu mengajak Muhammad  berdebat  menurut
	dasar  mazhab  mereka.  Kata mereka Almasih itu ialah Allah,
	dia anak Allah; kata mereka dia adalah satu dari tiga  dalam
	Trinitas.  Mereka  yang  berpendapat  pada ketuhanan Isa itu
	berpegang  pada  argumentasi  yang   disebutkan   di   atas.
	Argumentasi  yang  mengatakan  bahwa  dia  anak Allah, sebab
	bapanya tidak  diketahui  orang,  dan  dia  berbicara  dalam
	buaian  semasa  anak-anak,  yang  tak  pernah  terjadi  pada
	siapapun dari anak Adam. Argumentasi yang  mengatakan  bahwa
	dia satu dari tiga dalam Trinitas, sebab Allah berkata: Kami
	perintahkan, Kami jadikan dan  Kami  tentukan.  Kalau  hanya
	Satu  tentu  berkata:  Aku  perintahkan, Aku jadikan dan Aku
	tentukan. Muhammad mendengarkan semua tanggapan mereka  itu,
	dan  mengajaknya  berdiskusi  dengan  cara  yang lebih baik.
	Dalam perdebatan itu ia tidak begitu keras seperti  terhadap
	kaum  musyrik  dan  penyembah berhala. Bahkan dikemukakannya
	argumen itu berdasarkan wahyu dengan  cara  yang  logis  dan
	sebagaimana yang diterangkan dalam kitab-kitab mereka. Allah
	berfirman: "Sebenarnya  mereka  telah  melakukan  penghinaan
	(terhadap  Tuhan), mereka yang mengatakan, bahwa Allah ialah
	Isa al-Masih  anak  Mariam.  Katakan:  Siapakah  yang  dapat
	merintangi  jika Ia hendak membinasakan al-Masih anak Mariam
	serta ibunya dan setiap orang yang  ada  di  muka  bumi  ini
	semua?  Kerajaan  langit  dan  bumi serta segala yang ada di
	antara itu, adalah milik Allah. Ia menciptakan apa yang  ada
	di   antara  itu,  dan  Allah  Maha  Kuasa  atas  segalanya.
	Orang-orang  Yahudi  dan  Nasrani   berkata:   Kami   adalah
	anak-anak  Allah  dan  yang dicintaiNya. Katakan: Mengapa Ia
	menyiksamu  karena  dosa-dosamu  itu?   Sebenarnya   kamupun
	manusia,  seperti  yang  pernah diciptakanNya. Ia mengampuni
	siapa saja yang dikehendakiNya dan Ia menghukum  siapa  saja
	yang  dikehendakiNya.  Kerajaan langit dan bumi serta segala
	yang ada di antara itu, adalah milik Allah. Dan kepadaNyalah
	kembali sebagai tujuan terakhir." (QS, 5:17-18)
 
	"Sebenarnya  mereka  telah  melakukan  penghinaan  (terhadap
	Tuhan), mereka yang mengatakan,  bahwa  Allah  itu  al-Masih
	anak  Mariam. Bahkan al-Masih berkata: Hai anak-anak Israil,
	sembahlah   Allah,   Tuhanku   dan   Tuhanmu.    Barangsiapa
	mempersekutukan Allah, Allah akan mengharamkan surga baginya
	dan tempatnya adalah api neraka. Orang-orang  teraniaya  itu
	takkan  punya  pembela.  Sebenarnya  mereka  telah melakukan
	penghinaan (terhadap Tuhan) mereka  yang  mengatakan,  bahwa
	Allah  adalah  satu  dari tiga dalam Trinitas. Tak ada tuhan
	kecuali Tuhan Yang  Satu.  Apabila  tidak  mau  juga  mereka
	berhenti   (menghina   Tuhan),   pasti   mereka  yang  telah
	merendahkan  (Tuhan),  itu  akan   dijatuhi   siksaan   yang
	memedihkan." (QS, 5:72-73)
 
	"Dan  ingat  ketika  Allah  berkata:  Hai  Isa  anak Mariam!
	Engkaukah yang mengatakan  kepada  orang:  mengangkatku  dan
	ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? Ia menjawab: Maha Suci
	Engkau, tidak akan aku mengatakan yang bukan menjadi  hakku.
	Kalaupun    aku    mengatakannya,    tentu    Engkau   sudah
	mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada dalam  hatiku,
	tapi aku tidak mengetahui apa yang ada di dalam Dirimu. Maha
	Mengetahui Engkau  atas  segala  yang  gaib.  Tak  ada  yang
	kukatakan kepada mereka, selain daripada yang Kauperintahkan
	kepadaku;  supaya  mereka  menyembah  Allah,   Tuhanku   dan
	Tuhanmu,  dan  akulah  saksi  mereka  selama  aku  berada di
	tengah-.engah mereka. Tetapi setelah Kauwafatkan aku, Engkau
	Pengawas  mereka  dan  Engkau  pula  yang menyaksikan segala
	sesuatu.  Kalau   Engkau   siksa   mereka,   mereka   adalah
	hamba-hambaMu,   kalaupun   Engkau   ampuni  mereka,  Engkau
	Penguasa Maha Mulia dan Bijaksana." (QS, 5:116-118)
 
	Pandangan Nasrani adalah Trinitas dan Isa adalah anak Allah.
	Sedangkan  Islam  menolak  semua  itu  dengan  tegas sekali,
	menolak bahwa Tuhan mempunyai  anak.  "Katakan:  'Allah  itu
	Satu.  Allah  itu  abadi dan mutlak. Tidak beranak dan tidak
	diperanakkan. Dan tiada satu apa pun  yang  menyerupai-Nya."
	(QS,  112:1-4)  "Tidak  sepatutnya bagi Allah akan mengambil
	anak. Maha Suci Ia." (QS, 19:35) "Hal seperti  terhadap  Isa
	bagi Allah sama seperti terhadap Adam; dijadikan-Nya ia dari
	tanah lalu dikatakan: jadilah, maka jadilah ia." (QS, 3:59)
 
	Pada dasarnya Islam adalah agama  Tauhid,  dalam  pengertian
	Tauhid  yang  murni  dan  kuat  sekali, dan dalam pengertian
	Tauhid yang sederhana dan jelas sekali.  Setiap  kemungkinan
	yang  akan  mengaburkan pengertian dan pikiran Tauhid, Islam
	tegas menolaknya dan menganggapnya kufur. "Allah tidak  akan
	mengampuni  bila  Dia dipersekutukan. Tetapi selain itu akan
	diampuniNya siapa saja yang dikehendakiNya." (QS, 4:48)
 
	Bagaimanapun konsepsi Masehi tentang Trinitas,  yang  memang
	mempunyai hubungan sejarah dengan beberapa agama lama, namun
	bagi Muhammad itu sama sekali bukan  suatu  kebenaran.  Yang
	benar  ialah  Allah  itu Esa, tidak bersekutu, tidak beranak
	dan  tidak   diperanakkan,   dan   tak   ada   apapun   yang
	menyerupaiNya. Jadi tidak heran kalau antara Muhammad dengan
	pihak Nasrani masa itu  terjadi  diskusi  dengan  cara  yang
	baik,   dan   wahyupun  memperkuat  Muhammad  seperti  dalam
	ayat-ayat itu.
 
	                                   			Next >>>
 
	---------------------------------------------
	S E J A R A H    H I D U P    M U H A M M A D
 
	oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
	diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
 
	Penerbit PUSTAKA JAYA
	Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
	Cetakan Kelima, 1980
 
	Seri PUSTAKA ISLAM No.1