Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW

oleh Muhammad Husain Haekal

 [ Index | Bag. 1 | Bag. 2 | Bag. 3 | Bag. 4 | Bag. 5 | Bag. 6 ]

PRAKATA

Lingkungan kekuasaan Islam yang pertama -xli; Islam dan Nasrani - xliii; Kaum Muslimin dan Isa - xliii; Orang-orang Kristen yang fanatik dan Muhammad - xlv; Dasar-dasar yang sederhana dalam kedua agama - xlvi; Perbedaan Tauhid dan Trinitas -xlvii; Kaum Nasrani mengajak Nabi berdebat - xlviii; Masalah penyaliban Almasih - li; Rumawi dan kaum Muslimin - lii; Penulis-penulis Kristen dan Muhammad - lii; Sebab permusuhan Islam-Kristen - lv; Kristen tidak sesuai dengan watak Barat - lvi; Penjajahan dan propaganda anti Islam - lviii; Islam dan apa yang terjadi dengan umat Islam -lviii; Sikap jumud di kalangan pemuda - lix; Ilmu dan literatur Barat - lx; Usaha-usaha modernisasi dunia Islam - lxi; Misi penginjil dan golongan yang berpikiran beku - lxii; Terpikir akan menulis buku ini - lxiii; Qur'an sumber yang paling otentik - lxiii; Konsultasi yang tepat - lxiv; Dalam batas-batas biografi, tidak lebih - lxvi; Penyelidikan berguna bagi seluruh umat manusia - lxviii.

		                  
 	MUHAMMAD, 'alaihi'sh-shalatu wassalam.
 	Dengan nama yang begitu  mulia,  jutaan  bibir  setiap  hari
	mengucapkannya,   jutaan   jantung  setiap  saat  berdenyut,
	berulang kali. Bibir dan jantung yang bergerak dan berdenyut
	sejak  seribu  tiga  ratus limapuluh tahun. Dengan nama yang
	begitu mulia, berjuta bibir akan terus mengucapkan,  berjuta
	jantung akan terus berdenyut, sampai akhir zaman
 
	Pada    setiap    hari    di    kala    fajar   menyingsing,
	lingkaran-lingkaran putih di ufuk sana mulai  nampak  hendak
	menghalau   kegelapan  malam,  ketika  itu  seorang  muazzin
	bangkit, berseru kepada setiap makhluk insani, bahwa  bangun
	bersembahyang  lebih  baik daripada terus tidur. Ia mengajak
	mereka  bersujud  kepada   Allah,   membaca   selawat   buat
	Rasulullah.
 
	Seruan  ini  disambut  oleh ribuan, oleh jutaan umat manusia
	dari segenap penjuru  bumi,  menyemarakkannya  dengan  salat
	menyambut pahala dan rahmat Allah bersamaan dengan terbitnya
	hari  baru.  Dan  bila  hari  siang,  mataharipun  berangkat
	pulang,  kini muazzin bangkit menyerukan orang bersembahyang
	lohor, lalu salat asar, magrib, isya. Pada setiap kali dalam
	sembahyang  ini  mereka menyebut Muhammad, hamba Allah, Nabi
	dan RasulNya itu, dengan penuh permohonan, penuh  kerendahan
	hati   dan   syahdu.   Dan  selama  mereka  dalam  rangkaian
	sembahyang lima waktu itu, bergetar jantung mereka  menyebut
	asma  Allah  dan menyebut nama Rasulullah. Begitulah mereka,
	dan akan begitu mereka, setelah Allah  memperlihatkan  agama
	yang sebenarnya ini dan melimpahkan nikmatNya kepada seluruh
	umat manusia.
 
	LINGKUNGAN KEKUASAAN ISLAM YANG PERTAMA
 
	Tidak  banyak   waktu   yang   diperlukan   Muhammad   dalam
	menyampaikan  ajaran  agama,  dalam  menyebarkan panjinya ke
	penjuru dunia. Sebelum wafatnya, Allah telah  menyempurnakan
	agama  ini  bagi  kaum  Muslimin. Dalam pada itu iapun telah
	meletakkan landasan penyebaran agama  itu:  dikirimnya  misi
	kepada  Kisra1,  kepada  Heraklius  dan kepada raja-raja dan
	penguasa-penguasa lain supaya mereka  sudi  menerima  Islam.
	Tak  sampai  seratus  limapuluh  tahun  sesudah itu, bendera
	Islampun sudah berkibar sampai ke Andalusia di Eropa sebelah
	barat,  ke  India,  Turkestan,  sampai  ke  Tiongkok di Asia
	Timur, juga telah sampai ke Syam (meliputi  Suria,  Libanon,
	Yordania   dan   Palestina   sekarang),   Irak,  Persia  dan
	Afganistan, yang semuanya sudah menerima Islam.  Selanjutnya
	negeri-negeri  Arab  dan  kerajaan  Arab,  sampai  ke Mesir,
	Cyrenaica, Tunisia, Aljazair, Marokko,  -sekitar  Eropa  dan
	Afrika-  telah dicapai oleh misi Muhammad 'alaihissalam. Dan
	sejak waktu itu sampai masa kita  sekarang  ini  panji-panji
	Islam  tetap  berkibar  di semua daerah itu, kecuali Spanyol
	yang kemudian diserang oleh Kristen dan penduduknya  disiksa
	dengan  bermacam-macam  cara  kekerasan.  Tidak  tahan  lagi
	mereka hidup. Ada di antara mereka yang kembali  ke  Afrika,
	ada  pula  yang  karena  takut  dan  ancaman, berbalik agama
	berpindah dari agama asalnya kepada agama  kaum  tiran  yang
	menyiksanya.
 
	Hanya  saja  apa  yang  telah  diderita  Islam  di Andalusia
	sebelah barat Eropa  itu  ada  juga  gantinya  tatkala  kaum
	Usmani  (Turki)  memasukkan dan memperkuat agama Muhammad di
	Konstantinopel.  Dari  sanalah  ajaran  Islam  itu  kemudian
	menyebar  ke  Balkan,  dan  memercik pula sinarnya sampai ke
	Rusia dan Polandia sehingga  berkibarnya  panji-panji  Islam
	itu berlipat ganda luasnya daripada yang di Spanyol.
 
	Sejak  dari  semula Islam tersebar hingga masa kita sekarang
	ini  memang  belum   ada   agama-agama   lain   yang   dapat
	mengalahkannya.  Dan  kalaupun ada di antara umat Islam yang
	ditaklukkan,  itu  hanya  karena   adanya   berbagai   macam
	kekerasan,  kekejaman  dan despotisma, yang sebenarnya malah
	menambah kekuatan iman mereka  kepada  Allah,  kepada  hukum
	Islam, dengan memohonkan rahmat dan ampunan daripadaNya.
 
	ISLAM DAN NASRANI
 
	Kekuatan  inilah  yang telah menyebabkan Islam itu tersebar,
	telah dikonfrontasikan langsung dengan  pihak  Nasrani  yang
	menghadapinya  dengan  sikap  permusuhan yang sengit sekali.
	Muhammad telah berhasil melawan  paganisma  dan  mengikisnya
	dari   negeri-negeri   Arab,   seperti  juga  yang  kemudian
	dilakukan oleh para penggantinya yang mula-mula, di  Persia,
	di   Afganistan   dan   tidak   sedikit   pula   di   India.
	Pengganti-pengganti Muhammad telah  dapat  juga  mengalahkan
	kaum  Nasrani  di  Hira, di Yaman, Syam, Mesir dan sampai ke
	pusat Nasrani sendiri di Konstantinopel.
 
	Seperti halnya dengan paganisma, adakah juga terhadap  agama
	Nasrani akan senasib mengalami kelenyapan sebagai salah satu
	agama Kitab yang juga dihormati oleh Muhammad dan yang  juga
	mendapat wahyu melalui Nabinya? Adakah orang-orang Arab itu,
	Arab pedalaman yang datang  merantau  dari  pelosok  jazirah
	padang  pasir  yang gersang, akan ditakdirkan juga menguasai
	taman-taman Andalusia, Bizantium  dan  daerah-daerah  Masehi
	lainnya?  Lebih baik mati daripada itu. Selama beberapa abad
	terus-menerus    antara    pengikut-pengikut     Isa     dan
	pengikut-pengikut  Muhammad  telah  terjadi  peperangan yang
	terus-menerus. Dan peperangan itu tidak terbatas pada pedang
	dan   meriam   saja,   malah   juga   diteruskan  sampai  ke
	bidang-bidang  perdebatan  dan  pertentangan  teologis  yang
	dibawa  oleh  pejuang-pejuang  itu,  masing-masing atas nama
	Muhammad dan atas  nama  Isa,  masing-masing  mencari  jalan
	mempengaruhi umum dan beragitasi membangkitkan fanatisma dan
	semangat rakyat jelata
 
	KAUM MUSLIMIN DAN ISA
 
	Akan  tetapi  Islam  melarang  kaum   Muslimin   merendahkan
	kedudukan  Isa - karena dia hamba Allah yang diberiNya kitab
	dan dijadikanNya seorang nabi, dijadikanNya  ia  orang  yang
	beroleh  berkah  di  mana pun ia berada, diperintahkanNya ia
	melakukan sembahyang, mengeluarkan  zakat  selama  ia  masih
	hidup,  dijadikanNya  ia  orang yang berbakti kepada ibunya,
	dan tidak pula  dijadikan  orang  yang  pongah  dan  celaka.
	Bahagia  ia tatkala dilahirkan, tatkala ia wafat dan tatkala
	ia dibangkitkan hidup kembali.
 
	ORANG-ORANG KRISTEN YANG FANATIK DAN MUHAMMAD
 
	Sedang dari pihak kaum Masehi, banyak di antara  mereka  itu
	yang   menyindir-nyindir   Muhammad  dan  menilainya  dengan
	sifat-sifat  yang  tidak   mungkin   dilakukan   oleh   kaum
	terpelajar  -  untuk  melampiaskan  rasa  kebencian yang ada
	dalam  hati  mereka  serta  beragitasi  membangkitkan  emosi
	orang.  Meskipun  ada dikatakan bahwa perang salib itu sudah
	berakhir sejak ratusan  tahun  yang  lalu,  namun  fanatisma
	gereja  Kristen  terhadap Muhammad mencapai puncaknya sampai
	pada waktu-waktu belakangan ini. Dan barangkali masih  tetap
	demikian   kalau   tidak  akan  dikatakan  malah  bertambah,
	sekalipun dilakukan  dengan  sembunyi-sembunyi,  berselubung
	misi  dengan  pelbagai  macam  cara.  Hal ini tidak terbatas
	hanya  pada  gereja   saja   bahkan   sampai   juga   kepada
	penulis-penulis  dan ahli-ahli pikir Eropa dan Amerika, yang
	dapat dikatakan  tidak  seberapa  hubungannya  dengan  pihak
	gereja.
 
	Bisa   jadi  orang  merasa  heran  bahwa  fanatisma  Kristen
	terhadap Islam masih begitu  keras  pada  suatu  zaman  yang
	diduga  adalah  zaman cerah dan zaman ilmu pengetahuan, yang
	berarti juga zaman toleransi dan kelapangan dada. Dan  orang
	akan  lebih  heran lagi apabila mengingat kaum Muslimin yang
	mula-mula, betapa mereka merasa gembira  melihat  kemenangan
	kaum  Kristen begitu besar terhadap kaum Majusi (Mazdaisma),
	melihat kemenangan  pasukan  Heraklius  merebut  panji-panji
	Persia  dan dapat melumpuhkan tentara Kisra. Masa itu Persia
	adalah yang memegang tampuk pimpinan di seluruh jazirah Arab
	bagian  selatan,  sesudah Kisra dapat mengusir Abisinia dari
	Yaman. Kemudian Kisra mengerahkan pasukannya  -  pada  tahun
	614  -  di  bawah  salah  seorang  panglimanya  yang bernama
	Syahravaraz2 untuk menyerbu Rumawi, dan dapat mengalahkannya
	ketika  berhadap-hadapan  di Adhri'at3 dan di Bushra4, tidak
	jauh dari Syam ke negeri Arab. Mereka banyak yang  terbunuh,
	kota-kota mereka dihancurkan, kebun-kebun zaitun dirusak.
 
	Pada  waktu  itu  Arab - terutama penduduk Mekah - mengikuti
	berita-berita  perang  itu  dengan  penuh  perhatian.  Kedua
	kekuatan  yang  sedang  bertarung  itu  merupakan  peristiwa
	terbesar  yang  pernah  dikenal   dunia   pada   masa   itu.
	Negeri-negeri  Arab ketika itu menjadi tetangga-tetangganya.
	Sebahagian berada di bawah kekuasaan Persia, dan  sebahagian
	lagi  berbatasan  dengan  Rumawi.  Orang-orang  kafir  Mekah
	bergembira sekali melihat kekalahan kaum Kristen itu;  sebab
	mereka   juga  Ahli  Kitab  seperti  kaum  Muslimin.  Mereka
	berusaha mengaitkan tercemarnya kekalahan Kristen itu dengan
	agama kaum Muslimin.
 
	Sebaliknya  pihak  Muslimin merasa sedih sekali karena pihak
	Rumawi  juga  Ahli  Kitab  seperti  mereka.   Muhammad   dan
	sahabat-sahabatnya   tidak   mengharapkan  kemenangan  pihak
	Majusi dalam melawan Kristen. Perselisihan kaum Muslimin dan
	kaum   kafir  Mekah  ini  sampai  menimbulkan  sikap  saling
	berbantah dari kedua belah  pihak.  Kaum  kafirnya  mengejek
	kaum   Muslimin,  sampai  ada  di  antara  mereka  itu  yang
	menyatakan kegembiraannya di depan Abu Bakrf dan Abu Bakrpun
	sampai  marah dengan mengatakan: Jangan lekas-lekas gembira;
	pihak Rumawi akan mengadakan pembalasan.
 
	Abu Bakr adalah orang yang terkenal tenang dan lembut  hati.
	Mendengar  jawaban itu pihak kafir membalasnya dengan ejekan
	pula: Engkau pembohong.  Abu  Bakr  marah:  Engkaulah  musuh
	Tuhan  yang  pembohong!  Hal  ini  disertai  dengan  taruhan
	sepuluh ekor unta bahwa pihak Rumawi akan  mengalahkan  kaum
	Majusi  dalam  waktu  setahun.  Muhammad  mengetahui  adanya
	peristiwa taruhan ini, lalu dinasehatinya Abu  Bakr,  supaya
	taruhan  itu ditambah dan waktunyapun diperpanjang. Abu Bakr
	memperbanyak jumlah  taruhannya  sampai  seratus  ekor  unta
	dengan  ketentuan,  bahwa Persia akan dapat dikalahkan dalam
	waktu kurang dari sembilan tahun.
 
	Dalam tahun 625  ternyata  Heraklius  menang  melawan  pihak
	Persia.  Syam  direbutnya  kembali  dan  Salib  Besar  dapat
	diambil lagi. Dalam taruhan ini Abu Bakrpun menang.  Sebagai
	nubuat  atas  kemenagan ini firman Tuhan turun seperti dalam
	awal Surah ar-Rum: "Alif- Lam. Mim.  Kerajaan  Rumawi  telah
	dikalahkan.   Di   negeri   terdekat.  Dan  mereka,  sesudah
	kekalahan itu,  akan  mendapat  kemenangan.  Dalam  beberapa
	tahun saja. Di tangan Tuhan keputusan itu. Pada masa lampau,
	dan masa akan datang. Pada hari itu orang-orang beriman akan
	bergembira. Dengan pertolongan Allah; Ia menolong siapa yang
	dikehendakiNya. Maha  Mulia  Ia  dalam  Kekuasaan  dan  Maha
	Penyayang.  Demikian  janji  Allah.  Allah  takkan menyalahi
	janjiNya. Tetapi  kebanyakan  orang  tidak  mengerti."  (QS,
	30:1-6)
 
	Besar  sekali  kegembiraan  kaum  Muslimin  atas  kemenangan
	Heraklius dan kaum Nasrani itu. Hubungan persaudaraan antara
	mereka  yang  menjadi  pengikut  Muhammad  dan  mereka  yang
	percaya  kepada  Isa,  selama  hidup  Nabi,  besar   sekali,
	meskipun  antara  keduanya sering terjadi perdebatan. Tetapi
	tidak demikian halnya kaum  Muslimin  dengan  pihak  Yahudi,
	yang  pada mulanya bersikap damai, lambat-laun telah menjadi
	permusuhan yang  berlarut-larut,  yang  sampai  meninggalkan
	bekas  berdarah  dan  membawa  akibat  keluarnya orang-orang
	Yahudi dari seluruh jazirah Arab.  Kebenaran  atas  kejadian
	ini  ialah  firman  Tuhan: "Pasti akan kaudapati orang-orang
	yang  paling  keras  memusuhi  mereka  yang  beriman   ialah
	orang-orang  Yahudi  dan orang-orang musyrik; dan pasti akan
	kaudapati orang-orang yang paling  akrab  bersahabat  dengan
	mereka  yang  beriman  ialah  mereka yang berkata: 'Kami ini
	orang-orang Nasrani.' Sebab, di antara mereka terdapat  kaum
	pendeta  dan rahib-rahib, dan mereka itu tidak menyombongkan
	diri." (QS, 5:82)
 
	                                    			Next >>>
 
	---------------------------------------------
	S E J A R A H    H I D U P    M U H A M M A D
 
	oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
	diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
 
	Penerbit PUSTAKA JAYA
	Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
	Cetakan Kelima, 1980
 
	Seri PUSTAKA ISLAM No.1