Adab Dengan Kerabat

 

Nabi SAW. bersabda: Barangsiapa menginginkan dikemudiankan ajalnya (dipanjangkan umurnya) dan diluaskan sizqinya, maka hendaklah ia menyambung kekeluargaannya (bersilaturrahim).
(HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas)

 

Ada yang menanyakan kepada Rasulullah SAW.: "Manusia manakah yang lebih utama?". Beliau menjawab: " Yang paling menyambung kekeluargaan (bersilaturrahim), yang paling beramar-ma'ruf dan yang paling bernahi-mungkar". (HR. Ahmad & Ath-Thabrani dari Durrah binti Abi-Lahab, isnad hasan)

Nabi SAW. bersabda: "Sesungguhnya keta'atan yang amat melekaskan memperoleh pahala, ialah menyambung kekeluargaan, sehingga walaupun isi rumah itu fasiq. Maka hartanya akan bertambah dan jumlahnya akan banyak, apabila mereka itu menyambung kekeluargaannya (mengadakan silaturrahim)". (HR. Ibnu Hibban dan Abi Bikrah)

Nabi SAW. bersabda: "Bersedekahlah kepada orang miskin, dibalas pahalanya dengan satu sedekah dan bersedekah kepada keluarga, dibalas dengan dua pahala sedekah". (HR. At-Tirmidzi & An-Nasa-i dari Salman bin Amir Adl-Dlabbi)

Diriwayatkan, bahwa 'Umar ra. menulis surat kepada pegawai-pegawainya, antara lain isinya: " Suruhlah semua kerabatmu kunjung-mengunjungi dan tidak mereka bertetangga (tinggal berdekatan menjadi tetangga)!". Sesungguhnya ia mengatakan yang demikian, karena dengan mereka tinggal berdekatan mendatangkan tuntut-menuntut hak, dan terkadang mendatangkan kerenggangan hati dan putus silaturrahim.