Adab Bermusafir

Test Adab Perjalanan

  1. Dimulai dengan mengembalikan segala hak orang yang diambil dari kedzaliman, membayar utang-utang dan menyediakan perbelanjaan untuk orang yang harus dibelanjainya. Dan mengembalikan segala simpanan orang kalau ada padanya. Dan tidak diambilnya untuk perbekalan dalam perjalanan selain yang halal dan baik. Hendaklah perbekalan itu dibawa sekedar yang dapat melapangkan kesulitan bagi teman-temannya.

  2. Memilih teman. Janganlah keluar sendirian. Hendaklah teman itu orang yang menolongnya kepada Agama. Maka teman itu akan mengingatkannya apabila ia lupa.
    Nabi SAW melarang bermusafir sendirian
    (Ahmad dari Ibnu 'Umar, dengan sanad shahih), dan bersabda, "Tiga orang itu satu kumpulan." (menurut Al-Iraqi, ini adalah ucapan Ali Ra. Dan bukan hadits).
    Rasulullah SAW bersabda pula,"Apabila kamu tiga orang dalam perjalanan, maka angkatlah seorang menjadi ketua." (Ath-Thabrani dari Ibnu Mas'ud, dengan sanad baik).
    Hendaklah diangkat ketua yang terbaik akhlaq, yang lebih belas kasihan kepada teman, yang lebih cepat bertindak mengutamakan orang lain dan mencari persetujuan teman, memperhatikan kepentingan orang banyak..

  3. Mengucapkan selamat tinggal keada teman-teman di tempat, keluarga, dan handa taulan. Dan hendaklah berdo'a ketika berpisah dengan doa Rasulullah SAW.
    Dari Amir bin Syu'aib, dari bapaknya, dari neneknya, bahwa Rasulullah SAW apabila mengucapkan selamat jalan kepada seseorang bersabda,"Zawwadakallaahut-taqwaa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka ilal-khairi haitsu tawajjahta (Diperbekali engkaku kiranya oleh Allah dengan taqwa. Diampunkan-Nya dosa engkau. Dan dihadapkan-nya engkau pada kebajikan kemana saja engkau menuju. " (- Al-Kharaithi dan AL-Muhamili). Inilah do'a orang yang tinggal untuk orang yang diucapkan selamat jalan.

  4. Mengerjakan sholat sebelum bermusafir.

  5. Apabila telah berada di pintu rumah, maka hendaklah membaca,"Bismillaahi tawakaltu 'alallaahi, wa laa haula wa laa quwwata illaa billahi, rabbi a-'udzu bika an udlilla au udlalla au uzila au uzalla au adh-lima au udh-lama au ujhila au yujhala alayya (Dengan nama Allah, aku menyerah diri (bertawakkal) kepada Allah. Tiada daya dan upaya, melainkan dengan Allah. Wahai Tuhan! Aku berlindung dengan Engkau bahwa aku akan menyesatkan atau aku disesatkan. Bahwa aku akan memperosokkan orang atau aku akan diperosokkan. Bahwa aku akan mendzalimi orang atau aku akan didzalimi orang. Bahwa aku akan membodohi orang atau aku dibodohi orang). Apabila telah mengendarai kendaraan, maka hendaklah membaca,"Bismillaah wabillaah wallaahu Akbar. Aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya paya melainkan dengan Allah Yang Maha Tinggi dan maha Besar. Apa yang dikehendaki oleh Allah, niscaya ada dan apa yang tidada dikehendaki-Nya niscaya tidak ada.. Maha suci Allah yang telah mengadakan semua ini untuk kita dan kita tidak dapat mengendalikannya (hanya dengan karunia Tuhan). Dan sesungguhnya kita akan kembali kepada Tuhan kita." Apabila kendaraan telah lurus dibawahnya, maka hendaklah membaca,"Alhamdulillaahil-ladzii hadaanaa lihaadzaa wa maa kunna linahtadia laulaa an hadaanallaah. Allaahumma antal-haamilu 'aladhdhahri wa antal- musta-'aany 'alal-umuur (Segala puji bagi Allah yang menunjukkan kita pekerjaan ini. Dan sesungguhnya tidaklah kita memperoleh petunjuk jikalau tidak ditunjuki oleh Allah. Wahai Allah Tuhanku!Engkaulah yang membawa diatas punggung kendaraan ini dan Engkaulah yang menolong atas segala pekerjaan)

  6. Bertolak dari rumah pada pagi-pagi hari.
    Diriwayatkan oleh Jabir: "Bahwa nabi SAW berangkat pada hari kamis. Beliau bermaksud ke Tabuk. Dan berangkat pada pagi-pagi hari. Dan mendoa: Allaahumma baarik li-ummatii bukuurihaa (Wahai Allah Tuhanku!Abugerahilah kiranya barakah bagi ummatku pada ke-pagiannya --Al-Kharaithi dari Shakhar Al-'Amiri. Kata Tirmidzi hadits baik).

  7. Dan tiada seyogyanya bermusyafir sesudah terbit fajar dari hari Jumat. Maka ia menjadi ma'shiat dengan meninggalkan jumat.

  8. Mengantarkan orang musyafir untuk perpisahan adalah disunatkan.

  9. Tidak berhenti, sebelum siangnya panas. Dan itu adalah sunat. Dan adalah kebanyakan perjalannya itu pada malam.
    Nabi SAW bersabda,"Haruslah kamu berjalan pada malam! Sesungguhnya bumi itu dilipatkan pada malam hari, apa yang tidak dilipatkan pada siang hari."

  10. Membawa 6 perkara, dari Aisyah ra. Berkata: "Rasulullah apabila bermusyafir membawa serta 6 perkara: cermin, minyak wangi, gunting, sugi (kayu untuk membersihkan gigi), celak dan sisir."


Adab Kembali Dari Perjalanan.

  1. Sunat membawa untuk keluarga dan kerabat hadiah (buah tangan) makanan atau lainnya, sekedar yang memungkinkan.

  2. Mengutus orang lain untuk memberitahu keluarga tentang kedatangan tsb.

  3. Sebaiknya kembali ke rumah tidak pada saat malam

  4. Adalah Nabi SAW apabila datang dari perjalanan beliau pertama-tama masuk masjid dan sholat 2 rakaat, kemudian baru masuk rumah.

bot="HTMLMarkup" endspan bot="HTMLMarkup" endspan bot="HTMLMarkup" endspan bot="HTMLMarkup" endspan